Kedudukan Serat Palilah dan Penertiban Kawasan Emplasemen pada Tanah Sultan Ground di Bong Suwung Kota Yogyakarta
DOI:
https://doi.org/10.31292/jta.v8i3.488Keywords:
Serat Palilah, Sultan Ground, Penertiban Permukiman, Konflik PertanahanAbstract
This study aims to analyze the position of Serat Palilah as the basis for the management and utilization of Sultan Ground land by PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, specifically in regulating the Bong Suwung emplacement area, which has long been occupied illegally by the community. This study uses an empirical juridical method, namely by examining applicable legal norms and social facts through interviews and field studies. The results of the study indicate that, although Serat Palilah is not recognized as a legal basis in the national legal system, this document is valid and has legal force in the context of Yogyakarta's special law. This report provides legitimacy for PT KAI to regulate buildings standing in the railway safety zone. However, the regulation process faces obstacles in the form of community resistance due to a lack of legal understanding, economic dependence on the location, and compensation deemed inadequate. The implications of these findings point to the need to strengthen inter-agency coordination, as well as encourage further studies related to Serat Palilah as a basis for long-term land use and the development of fairer compensation and relocation schemes for affected communities.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kedudukan Serat Palilah sebagai dasar pengelolaan dan pemanfaatan tanah Sultan Ground oleh PT KAI DAOP 6 Yogyakarta, khususnya dalam penertiban kawasan emplasemen Bong Suwung yang telah lama dihuni secara oleh masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode yuridis empiris, yaitu dengan mengkaji norma hukum yang berlaku serta fakta sosial melalui wawancara dan studi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Serat Palilah tidak diakui sebagai alas hak dalam sistem hukum nasional, dokumen ini sah dan memiliki kekuatan hukum dalam konteks hukum keistimewaan Yogyakarta. Hal tersebut memberi legitimasi bagi PT KAI untuk menertibkan bangunan yang berdiri di zona keselamatan jalur kereta api. Namun, proses penertiban menghadapi hambatan berupa penolakan warga akibat minimnya pemahaman hukum, ketergantungan ekonomi terhadap lokasi, dan kompensasi yang dianggap tidak layak. Implikasi temuan ini mengarah pada kebutuhan untuk memperkuat koordinasi antar lembaga, serta mendorong kajian lanjutan terkait Serat Palilah sebagai dasar pemanfaatan tanah jangka panjang dan pengembangan skema kompensasi serta relokasi yang lebih adil bagi masyarakat terdampak.
Downloads
References
Asmariati, R., Aryanti, D., Fajar Agung Mulia, & Jomy Yunaldi. (2021). Arahan Penataan Permukiman Kumuh Kelurahan Sawahan Timur Kecamatan Padang Timur Kota Padang. Jurnal Rekayasa, 10(2), 84–94. https://doi.org/10.37037/jrftsp.v10i2.59
Dani, M. P. R., & Putra, E. V. (2020). Perlawanan Masyarakat Terhadap Kebijakan Penggusuran (Studi kasus: Konflik Pedagang Pasar Tarandam dengan PT. KAI). Jurnal Perspektif, 3(3), 474–481. https://doi.org/10.24036/perspektif.v3i3.319
Fahik, T. D. S., Witjaksono, A., & Gai, A. M. (2024). Analisis Faktor-Faktor Penyebab Masyarakat Bermukim Di Sempadan Rel Kereta Api Jl. Batang Hari-Jl. Karya Timur, Kecamatan Blimbing Kota Malang. Urban Planning, Spatial, Culture, Landscape, Environment and Social Studies, 1(1), 24–35.
Fakhrurrozy, M. (2022). Akibat Hukum Pendirian Permukiman di Atas Tanah PT. Kereta Api Indonesia. Dinamika, 28(14), 5113–5123.
Gautama, T., Firdaus F, M. W., & Taufiq, M. S. (2024). Sultan Ground: Dialektika Pluralisme Hukum Dalam Pengelolaan Hukum Pertanahan Nasional. Muhammadiyah Law Review, 8(2), 1–14. https://doi.org/10.24127/mlr.v8i2.3562
Ivanda, M. N., & Yusron MZ, M. (2024). Tinjauan Yuridis Terhadap Perlindungan Hukum Bagi Para Pihak Penyewa Dengan PT. Kai Semarang Sesuai Putusan PN Semarang Nomor 27 / Pdt . G / 2016 / Pn . Smg. Jurnal Hukum Bisnis, 8(1), 1250–1259.
Nisa, A. K. (2023). Jarak permukiman warga dengan rel kereta api ditinjau dari undang-undang no 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian dan Maslahah Mursalah :Studi di Stasiun Malang Kota Lama [Thesis]. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Prasetya, D. B. C., Mujiburohman, D. A., & Supama, Y. (2024). Dinamika Legalisasi Tanah Desa di Kabupaten Sleman, Yogyakarta: Pengaturan, Pelaksanaan, dan Implikasinya. Widya Bhumi, 4(2), 136–158. https://doi.org/10.31292/wb.v4i2.105
Rizaldi, M., Mujiburohman, D. A., & Pujiriyani, D. W. (2023). Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Tumpang Tindih Tanah Antara Hak Guna Usaha dan Hak Milik. Widya Bhumi, 3(2), 137–151. https://doi.org/10.31292/wb.v3i2.62
Sulistiowati, -, Ismail, N., & Rahman, T. El. (2021). Status Kepemilikan Dan Pemanfaatan Tanah Grondkaart di Stasiun Depok Baru, Lenteng Agung, dan Tanjung Barat. Jurnal Hukum & Pembangunan, 50(4), 1004. https://doi.org/10.21143/jhp.vol50.no4.2868
Tilman, A., Mujiburohman, D. A., & Dewi, A. R. (2021). Legalisasi Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Riau Law Journal, 5(1). https://doi.org/10.30652/rlj.v5i1.7852
Tuakia, R. M., & Silviana, A. (2023). Penggunaan Tanah Aset Milik PT. Kereta Api oleh Masyarakat. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 23(2), 1463. https://doi.org/10.33087/jiubj.v23i2.3100
Umar, J. (2021). Kewenangan Otonomi Daerah: Sistem Pertanahan Daerah Istimewa Yogyakarta. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 1(2), 114–119. https://doi.org/10.59141/cerdika.v1i2.27
Wahyuni, R. (2022). Perlindungan Hak Atas Tempat Tinggal Warga Terdampak Penggusuran di Kawasan Perkotaan Berdasarkan Perspektif Ham. Jurnal Yuridis, 9(1), 37–55. https://doi.org/10.35586/jyur.v9i1.4170
Wahyuningsih, P., Sulistyorini, R., & Sutiyoso, B. U. (2023). Arah Kebijakan dalam Penataan Kawasan Sempadan Rel Kereta Api di Kecamatan Labuhan Ratu Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung Tahun 2021-2041. Administratio: Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Dan Pembangunan, 14(2), 123–136. https://doi.org/10.23960/administratio.v14i2.397
Wibawanti, E. S., Murjiyanto, R., Pratiwi, W. B., & Harahap, I. A. R. (2024). Kepastian dan Perlindungan Hukum Penggunaan Tanah Kasultanan dan Kadipaten oleh Masyarakat Pasca Undang-Undang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Hukum IUS QUIA IUSTUM, 31(3), 536–559. https://doi.org/10.20885/iustum.vol31.iss3.art3
Wirawan, V. (2019). Kajian Tertib Administrasi Pertanahan Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten Setelah Berlakunya Perdais Yogyakarta. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 6(2), 161. https://doi.org/10.31289/jiph.v6i2.2989
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Salwa Azizah, Widhiana Hestining Puri, Dian Aries Mujiburohman

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.











